KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) secara konsisten memperluas dan memperkuat lini bisnis intinya melalui serangkaian proyek ekspansi strategis yang sedang berjalan. Inisiatif ini menegaskan komitmen Kalbe Farma dalam meningkatkan kapabilitas produksi dan layanan di sektor kesehatan, mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama di industri farmasi.
Beberapa dari proyek ekspansi KLBF ini telah berhasil direalisasikan, salah satunya adalah peluncuran fasilitas produksi CT Scan yang modern. Sementara itu, proyek investasi krusial lainnya, seperti pembangunan fasilitas radiofarmaka, masih dalam tahap pengembangan intensif, menjanjikan inovasi berkelanjutan dan diversifikasi portofolio produk.
Hari Nugroho, Head External & Stakeholders Relation KLBF, mengungkapkan bahwa kebutuhan pendanaan untuk berbagai ekspansi bisnis ini sebagian besar dipenuhi dari dana internal perusahaan. Namun demikian, Kalbe Farma tetap membuka peluang untuk pendanaan eksternal demi mendukung laju pertumbuhan yang agresif. “Misalnya fasilitas kredit perbankan apabila dibutuhkan,” jelas Hari kepada Kontan pada Kamis (21/8/2025), menunjukkan fleksibilitas dalam strategi keuangan KLBF.
Hingga semester I-2025, Kalbe Farma telah mencatatkan penyerapan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 289 miliar. Dengan ambisi yang kuat, KLBF menargetkan total realisasi capex untuk tahun ini bisa mencapai hingga Rp 1 triliun, mencerminkan besarnya investasi yang ditanamkan demi pertumbuhan jangka panjang.
Selain fokus pada ekspansi fasilitas, KLBF juga memproyeksikan pencapaian finansial yang solid di akhir tahun 2025. Perusahaan membidik pertumbuhan laba sebesar 6% dan penjualan sebesar 8% secara tahunan, menunjukkan optimisme terhadap kinerja operasional dan respons pasar yang positif.
Untuk mencapai target tersebut, KLBF berkomitmen penuh dalam meluncurkan inovasi, khususnya pada obat-obatan biologis, penguatan ekosistem onkologi, pengembangan terapi sel, dan produksi vaksin yang telah menjadi fokus utama. Dalam waktu dekat, Kalbe Farma juga berencana untuk memperluas penetrasi produk-produk specialty-nya ke kawasan Asia Tenggara, memperkuat jejak regional perusahaan di pasar internasional.
Pada segmen divisi kesehatan, KLBF akan terus melakukan penyegaran dan pembaruan merek, sekaligus secara berkala mengembangkan produk-produk inovatif dalam kategori kesehatan preventif (preventive health). Ini menunjukkan pendekatan proaktif perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang dan kesadaran akan pentingnya kesehatan preventif.
Sementara itu, divisi nutrisi Kalbe akan terus memprioritaskan pengembangan produk dengan harga yang lebih terjangkau, serta berfokus pada kategori produk gaya hidup (lifestyle). Strategi ini dirancang untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas dan memenuhi preferensi konsumen yang beragam.
Seluruh upaya ekspansi dan pengembangan ini juga akan didukung oleh pengelolaan rantai pasok yang efisien serta manajemen risiko mata uang yang cermat, khususnya untuk keperluan impor bahan baku. Langkah strategis ini esensial untuk menjaga stabilitas operasional dan mendukung keberlanjutan bisnis Kalbe Farma secara komprehensif.
Ringkasan
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) terus melakukan ekspansi bisnis melalui berbagai proyek strategis, termasuk peluncuran fasilitas produksi CT Scan dan pembangunan fasilitas radiofarmaka. Pendanaan ekspansi ini sebagian besar berasal dari dana internal, meskipun peluang pendanaan eksternal juga dipertimbangkan. Hingga semester I-2025, KLBF mencatatkan penyerapan belanja modal Rp 289 miliar, dengan target total mencapai Rp 1 triliun tahun ini.
KLBF menargetkan pertumbuhan laba 6% dan penjualan 8% secara tahunan di 2025, dengan fokus pada inovasi obat-obatan biologis, penguatan ekosistem onkologi, terapi sel, dan produksi vaksin. Perusahaan juga berencana memperluas penetrasi produk specialty ke Asia Tenggara, serta terus mengembangkan produk kesehatan preventif dan produk nutrisi yang terjangkau.