Kinerja Sumber Alfaria (AMRT) Ditopang Ekspansi Luar Jawa, Cek Rekomendasi Sahamnya

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menunjukkan kinerja finansial yang tangguh pada separuh pertama tahun 2025, didukung oleh strategi ekspansi yang agresif ke luar Jawa. Momentum pertumbuhan ini menegaskan posisi Alfamart sebagai pemain kunci di industri minimarket Tanah Air.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan AMRT melonjak signifikan sebesar 8% secara tahunan (YoY), mencapai Rp 63,8 triliun. Meskipun penjualan kuartal II-2025 tercatat Rp 31,0 triliun, yang sedikit menurun 5% secara kuartalan (QoQ), angka ini tetap menunjukkan kenaikan 4% YoY, mengindikasikan fundamental yang kuat.

Analis Maybank Sekuritas, Willy Goutama, dalam risetnya pada 5 Agustus 2025, menyoroti bahwa penjualan AMRT berhasil melampaui rata-rata pertumbuhan industri minimarket secara keseluruhan. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari kontribusi solid penjualan luar Jawa, yang mencapai Rp 12,6 triliun di kuartal kedua, meningkat 7% QoQ dan bahkan 16% YoY. Pertumbuhan ini turut mengukuhkan pangsa pasar AMRT menjadi 32,8% di bisnis minimarket nasional, naik dari 32,4% pada kuartal I-2025 dan 30,5% pada kuartal II-2024.

Senada, Analis Ina Sekuritas, Rifdah Fatin Hasanah, menjelaskan bahwa momentum positif di wilayah luar Jawa didorong oleh meningkatnya permintaan di wilayah tier kedua dan ketiga, seiring dengan penguatan aktivitas ekonomi regional. Sebagai contoh, PDB Sulawesi tumbuh 5,83% pada kuartal II-2025, melampaui pertumbuhan PDB Jawa yang sebesar 5,24%. Rifdah menambahkan, biaya tenaga kerja dan sewa yang lebih rendah di wilayah tersebut memberikan keunggulan profitabilitas struktural bagi Alfamart, yang pada akhirnya memperkuat potensi pertumbuhan perseroan dalam jangka panjang.

Komitmen AMRT terhadap ekspansi juga sangat terlihat dengan pembukaan 595 toko baru di seluruh Indonesia sepanjang semester pertama 2025, sehingga total outlet kini mencapai 23.872. Prioritas ekspansi Alfamart jelas mengarah ke luar Jawa, di mana komposisi toko di wilayah tersebut meningkat dari 35,1% pada tahun 2024 menjadi 35,8% pada semester I-2025. Hal ini tercermin dari pertumbuhan jumlah toko luar Jawa sebesar 4,6% YoY, dari 8.170 menjadi 8.546 toko. Sebaliknya, pertumbuhan toko di Jawa dan Jabodetabek relatif lebih moderat, masing-masing naik 2,03% dan 0,51% YoY, menjadi 9.477 dan 5.849 toko.

Dengan strategi ekspansi Alfamart yang terarah dan perbaikan kinerja yang berkelanjutan, Rifdah Fatin Hasanah optimis terhadap prospek saham AMRT ke depan. Sementara itu, Willy Goutama mempertahankan proyeksi laba bersih perseroan hingga akhir 2025 di angka Rp 3,38 triliun, meningkat dari Rp 3,14 triliun pada 2024. Meskipun demikian, ia juga mengingatkan akan potensi perlambatan laba akibat risiko daya beli yang masih lemah dan kenaikan biaya operasional, khususnya biaya gaji. Menyikapi hal tersebut, Willy merekomendasikan hold saham AMRT dengan target harga Rp 2.300 per saham, sementara Rifdah menyarankan beli saham AMRT dengan target harga yang lebih tinggi, yakni Rp 2.700 per saham.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *