Shoesmart.co.id, JAKARTA — Pasar saham Indonesia kembali diwarnai aksi jual signifikan pada perdagangan Selasa (30/9/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,77 persen, jatuh ke level 8.061, diiringi oleh keluarnya dana asing sebesar Rp1,70 triliun melalui aksi net sell. Fenomena ini menarik perhatian, mengingat sejumlah saham unggulan seperti BBCA hingga DEWA menjadi sasaran utama penjualan investor asing di pasar reguler.
Data dari RTI Business menunjukkan, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memimpin daftar saham paling banyak dijual asing dengan nilai net sell mencapai Rp382,32 miliar di pasar reguler. Angka ini bertambah dengan net sell sebesar Rp1,26 miliar di pasar tunai dan negosiasi, mengindikasikan tekanan jual yang kuat terhadap saham perbankan terbesar di Indonesia tersebut.
Menyusul di posisi kedua, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga mencatatkan net sell asing senilai Rp233,71 miliar di pasar reguler. Menariknya, di segmen pasar tunai dan negosiasi, saham bank pelat merah ini justru membukukan net buy positif sebesar Rp4,34 miliar, sedikit meredam total penjualan secara keseluruhan.
: Asing Masih Jualan Saham RI Meski IHSG Menguat, Intip Arah Penentunya Jelang Akhir Tahun
Sementara itu, PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) berada di urutan ketiga dengan net sell asing Rp214,06 miliar di pasar reguler. Namun, investor asing justru mengakumulasi saham ARCI di pasar tunai dan negosiasi dengan net buy masif sebesar Rp821,93 miliar. Hal ini membuat ARCI secara keseluruhan masih mencatat total net buy Rp607,86 miliar, menunjukkan adanya strategi berbeda antara pasar reguler dan non-reguler oleh investor asing.
Berikutnya, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mencatatkan net sell asing Rp124 miliar di pasar reguler, tanpa adanya aktivitas signifikan di pasar tunai maupun negosiasi. Melengkapi daftar lima besar saham yang dilego asing, PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) turut mengalami net sell asing Rp69,9 miliar di pasar reguler, juga tanpa transaksi khusus di segmen tunai atau negosiasi.
: : Ditutup Koreksi, Ada Investor Asing yang Tambah Muatan di Saham BRMS
Pergerakan IHSG pada hari Selasa ini berbanding terbalik dengan tren tiga hari sebelumnya yang menunjukkan penguatan sejalan dengan aliran dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia. Pada Senin (29/9/2025), IHSG sempat menguat 0,3 persen ke level 8.123,24, didorong oleh net buy asing sebesar Rp556,64 miliar. Sehari sebelumnya, Jumat (26/9/2025), indeks juga melonjak 0,73 persen ke 8.099 dengan net buy asing mencapai Rp583,10 miliar. Perubahan arah ini menandai adanya sentimen negatif baru yang memicu pelepasan saham oleh investor global.
: : Stabilitas Rupiah Jadi Kunci Inflow Asing Masuk Pasar Saham RI
Tim Riset Phintraco Sekuritas mengidentifikasi bahwa koreksi IHSG pada perdagangan Selasa dipicu oleh tekanan jual yang lebih dominan di pasar. Sektor transportasi tercatat sebagai penyumbang penurunan terbesar, sedangkan sektor properti menjadi penopang utama yang mencegah koreksi lebih dalam pada indeks sektoral. Secara teknikal, indikator menunjukkan potensi pelemahan lebih lanjut. Histogram positif MACD mulai mengecil dan berpotensi mengalami death cross, sebuah sinyal bearish. Selain itu, IHSG ditutup di bawah MA5, berada di sekitar 8.090, dan indikator stochastic RSI bergerak menuju area pivot. Dengan kondisi teknikal tersebut, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG cenderung melemah untuk menguji level support kuat di rentang 8.000–8.020 pada perdagangan Rabu (1/10/2025).
_____
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.