Shoesmart.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan fluktuatif pada Senin (13/10/2025), setelah sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa di 8.288 pada sesi intraday. Meskipun demikian, indeks acuan tersebut akhirnya harus terkoreksi tipis, ditutup melemah 0,37% pada posisi 8.227,20.
Pergerakan IHSG di awal pekan ini, seperti diungkapkan oleh Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, dipengaruhi oleh kombinasi sentimen eksternal dan internal yang saling tarik-menarik. Sentimen eksternal terlihat membayangi pasar, sejalan dengan pelemahan yang juga terjadi di bursa-bursa Asia lainnya. Tekanan ini utamanya dipicu oleh rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan memberlakukan tambahan tarif sebesar 100% terhadap produk China, efektif mulai 1 November 2025. Langkah ini merupakan respons terhadap kontrol ekspor baru yang diterapkan China terhadap logam tanah jarang.
Nico menambahkan, ancaman tarif baru dari Presiden AS Donald Trump ini dinilai pasar berpotensi memanaskan kembali tensi perang dagang antara kedua negara adidaya tersebut, yang pada gilirannya dapat meningkatkan ketidakpastian global. Di sisi lain, dari pasar domestik, terdapat katalis positif berupa aliran modal asing masuk. Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing masuk sebesar Rp 6,43 triliun pada pekan kedua Oktober 2025. Data ini memberikan sinyal positif, menunjukkan bahwa investor asing mulai kembali melakukan akumulasi saham, menandakan ketertarikan mereka untuk secara bertahap memasuki pasar saham Indonesia.
Mencermati arah IHSG, Nico memproyeksikan bahwa sentimen perang dagang AS-China masih akan menjadi faktor terbesar yang akan memengaruhi pergerakan pada perdagangan Selasa (14/10). Untuk hari tersebut, ia memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 8.022–8.288.
Dari sudut pandang teknikal, Investment Advisor Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis, menjelaskan bahwa indikator Stochastic RSI mendekati area overbought, sementara histogram positif pada MACD mulai menyempit. Meskipun demikian, IHSG masih berhasil bertahan di atas level MA5, yang berada di kisaran 8.214. Berdasarkan analisis ini, diperkirakan dalam jangka pendek, IHSG cenderung akan bergerak sideways dalam kisaran 8.100–8.300. Pilihan saham dari Phintraco Sekuritas untuk Selasa (14/10/2025) meliputi MIDI, BUMI, AMRT, DKFT, dan LSIP.
Senada, Senior Technical Analyst Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menambahkan bahwa IHSG masih mempertahankan kemungkinan untuk melanjutkan ekspansi struktur dari wave (v) menuju target 8.394–8451, asalkan pergerakan indeks tetap di atas level 8.034. Namun, ia mengingatkan bahwa penembusan di bawah level 8.034 dapat disusul dengan potensi koreksi yang lebih agresif. Indikator MACD sendiri saat ini menunjukkan adanya momentum bullish. Adapun saham pilihan dari Binaartha Sekuritas untuk hari yang sama adalah ICBP, INKP, ISAT, JPFA, dan UNVR.
Ringkasan
IHSG pada hari Senin (13/10/2025) ditutup melemah 0,37% di posisi 8.227,20, setelah sempat mencapai level tertinggi 8.288. Pergerakan IHSG dipengaruhi sentimen eksternal terkait rencana tarif baru AS terhadap produk China dan sentimen internal berupa aliran modal asing masuk sebesar Rp 6,43 triliun.
Proyeksi IHSG untuk Selasa (14/10) diprediksi akan dipengaruhi oleh sentimen perang dagang AS-China dengan perkiraan rentang pergerakan 8.022–8.288. Analisis teknikal menunjukkan indikator Stochastic RSI mendekati area overbought, namun IHSG masih bertahan di atas level MA5, sehingga cenderung bergerak sideways dalam kisaran 8.100–8.300.