JawaPos.com – Rumah mode mewah ikonik asal Italia, Giorgio Armani, kini memasuki era baru dengan penunjukan Giuseppe Marsocci sebagai direktur utama (CEO). Penunjukan ini terjadi menyusul wafatnya pendiri legendarisnya bulan lalu, menandai sebuah langkah strategis penting untuk memastikan kesinambungan nilai dan arah perusahaan di tengah proses penjualan saham yang menjadi perhatian besar di industri mode global.
Dilansir dari The Business of Fashion pada Senin (20/10/2025), Giuseppe Marsocci bukanlah nama baru di Grup Armani. Ia telah mengabdikan diri selama 23 tahun di perusahaan tersebut, sebelumnya menjabat sebagai direktur pelaksana dan kepala komersial global. Dengan rekam jejak lebih dari tiga dekade di industri barang mewah, Marsocci dinilai memiliki pemahaman yang sangat mendalam terhadap karakter, visi, dan filosofi merek Giorgio Armani.
Pantaleo Dell’Orco, ketua dewan direksi sekaligus kolaborator terdekat mendiang Giorgio Armani, menegaskan bahwa penunjukan ini adalah langkah paling alami. “Pengalaman internasional, loyalitas, serta kedekatan Giuseppe dengan Mendiang Armani dalam beberapa tahun terakhir menjadikannya pilihan tepat untuk memastikan kelangsungan visi perusahaan,” ujar Dell’Orco dalam pernyataan resminya, menekankan komitmen terhadap kesinambungan nilai-nilai yang telah dirintis sang pendiri.
Penunjukan Marsocci datang pada momen yang sangat krusial. Sesuai dengan wasiat pendirinya, Grup Armani berencana melepas 15 persen sahamnya dalam kurun waktu satu hingga satu setengah tahun ke depan. Apabila tidak ditemukan pembeli strategis yang sesuai, opsi penawaran umum perdana (IPO) akan menjadi pertimbangan selanjutnya. Para analis industri memperkirakan valuasi perusahaan ini mencapai antara 4 miliar hingga 7 miliar euro, atau setara dengan sekitar Rp 77 triliun hingga Rp 135 triliun, dengan kurs Rp 19.330 per euro.
Rencana penjualan saham ini juga merefleksikan kehati-hatian sang pendiri dalam menjaga otonomi perusahaan. Dalam dokumen wasiatnya, Giorgio Armani secara tegas menyatakan bahwa meskipun nantinya pembeli saham dapat memiliki lebih dari 50 persen kepemilikan, keputusan strategis utama perusahaan akan tetap berada di tangan Yayasan Armani. Yayasan ini, yang kini menguasai seluruh kepemilikan, dipastikan akan menjadi benteng penjaga identitas dan arah merek.
Giuseppe Marsocci, yang sebelumnya memimpin divisi Amerika dan bekerja langsung dengan Giorgio Armani sejak 2019, kini akan melapor langsung kepada dewan direksi. Dalam pernyataan perdananya, ia menegaskan komitmennya untuk melanjutkan esensi dan nilai-nilai yang diwariskan sang pendiri di tengah dinamisnya pasar global. “Kami akan melanjutkan visi tentang keindahan dan konsistensi bisnis yang diwariskan oleh Giorgio Armani, dengan tetap peka terhadap perubahan dunia dan dinamika industri mewah,” ungkapnya.
Langkah strategis ini diambil di tengah perlambatan pasar barang mewah yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir, sebuah kondisi yang turut menekan kinerja keuangan Armani. Laporan menyebutkan bahwa tanpa pendapatan signifikan dari lisensi parfum dan kacamata yang dikelola oleh mitra global seperti L’Oréal dan EssilorLuxottica, perusahaan sempat mengalami penurunan laba pada tahun lalu.
Konteks pasar yang menantang ini menjadikan peran Giuseppe Marsocci semakin strategis dan multi-dimensi. Ia tidak hanya mengemban tugas berat untuk menjaga warisan merek dan estetika khas Armani, tetapi juga memastikan proses transisi kepemilikan berlangsung mulus tanpa sedikit pun mengorbankan posisi kuat Armani di pasar global. Dengan pengalaman panjang dan pemahaman mendalam terhadap esensi merek, Marsocci diharapkan mampu menavigasi masa depan perusahaan di tengah lanskap industri mode yang terus berubah.
Bagi para pengamat industri, penunjukan ini merupakan cerminan dari “transformasi elegan” ala Armani, sebuah pendekatan yang menyatukan tradisi dan modernitas dalam sebuah strategi yang berhati-hati namun visioner. Pergantian kepemimpinan ini menandai dimulainya babak baru bagi rumah mode yang selama hampir setengah abad telah menjadi simbol kemewahan Italia dan konsistensi estetika tanpa kompromi.