Shoesmart.co.id JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus memperlihatkan komitmennya untuk terlibat dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Melalui kolaborasi dengan konsorsium CBL (CATL, Brunp, dan Lygend), ANTM bersama Indonesia Battery Corporation (IBC) membangun smelter untuk menghasilkan produk bahan baku baterai kendaraan listrik.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Aneka Tambang, Arianto S. Rudjito, mengatakan, ANTM bersama konsorsium CBL tengah memproses pembangunan smelter Rotary Klin Electric Furnace (RKEF) di Buli, Halmahera Timur.
ANTM menggenggam 40% kepemilikan saham dalam proyek tersebut.
Kinerja Segmen Nikel Aneka Tambang (ANTM) Naik, Sumbang Laba Hingga Rp 3,53 Triliun
“Proyek ini sudah groundbreaking dan sekarang sedang di tahap finalisasi pemilihan EPC (Engineering, Procurement, Construction) dan persiapan injeksi setoran biaya pertama,” ujar dia dalam paparan publik, Kamis (11/9).
Proyek smelter RKEF ini bernilai investasi sekitar US$ 1,4 miliar dan akan menghasilkan 80.000 nickel pig iron (NPI) per tahun.
Proses konstruksi dijadwalkan akan dimulai akhir September 2025 dan penyelesaiannya pada akhir 2026. Adapun tahap Commercial Operation Date (COD) ditargetkan berlangsung pada 2027 mendatang.
ANTM Chart by TradingView
Masih bersama konsorsium CBL, ANTM akan menggarap proyek smelter High Pressure Acid Lead (HPAL) yang juga berlokasi di Buli, Halmahera Timur. Di sini, ANTM menggenggam kepemilikan saham sebesar 30%.
Hari Pelanggan Nasional, Antam Ingatkan: Waspada Emas Murah di Situs Palsu
Proyek ini bernilai investasi sekitar US$ 1,9 miliar dan akan menghasilkan 50.000 ton mixed hydroxide precipitate (MHP) per tahun.
Arianto menyebut, saat ini proyek smelter HPAL tersebut sedang dalam tahap penilaian akhir sebelum berlanjut ke fase investasi pertama yang akan berlangsung pada akhir 2025 atau awal 2026.
“Proses konstruksi ditargetkan selesai pada 2028, sedangkan COD pada tahun yang sama,” imbuh dia.
Dia menambahkan, produk NPI dan MHP yang dihasilkan oleh kedua smelter tadi akan menjadi suplai untuk pabrik pembuatan prekursor baterai kendaraan listrik yang juga berada di Halmahera Timur.
Setelah itu, prekursor baterai tersebut dibawa ke Karawang, Jawa Barat yang menjadi lokasi pabrik pembuatan cell baterai kendaraan listrik.
Antam Cetak Rekor Penjualan Emas dan Nikel Tertinggi Sepanjang Sejarah di Kuartal II
“Ke depannya, kami dan konsorsium CBL juga akan membangun pabrik daur ulang baterai,” kata Arianto.
Lantas, ekspansi yang dilakukan ANTM bersama konsorsium CBL ini selaras dengan aspirasi pemerintah yang hendak membangun rantai pasok baterai kendaraan listrik yang lengkap dari hulu sampai hilir.