Lakukan Restrukturisasi, Ancora Indonesia Resources (OKAS) Konversi Utang Jadi Aset

JAKARTA – PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) telah mengambil langkah strategis yang signifikan dengan merampungkan restrukturisasi utang senilai US$ 19,33 juta. Kesepakatan restrukturisasi utang ini berlaku efektif mulai tanggal 15 September 2025, menandai babak baru dalam pengelolaan finansial perusahaan.

Dari total kewajiban tersebut, utang pokok sejumlah US$ 8 juta telah dikategorikan sebagai Tranche A, sementara akumulasi bunga utang sebesar US$ 11,33 juta direstrukturisasi menjadi Tranche B. Tranche A dijadwalkan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2045, memberikan kelonggaran waktu yang substansial bagi perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.

Adapun pembayaran kembali Tranche B, yang bernilai US$ 11,33 juta, akan dilaksanakan melalui dua skema berbeda. Pertama, sebagian dari pokok Tranche B, yakni sebesar US$ 6,5 juta, akan dilunasi melalui mekanisme konversi utang menjadi aset. Ini dilakukan dengan mengalihkan seluruh kepemilikan saham OKAS dalam Indotan Lombok Pte. Ltd. Kedua, sisa pokok Tranche B yang masih terutang akan dibayarkan sepenuhnya saat jatuh tempo bersamaan dengan Tranche A, yakni pada 31 Desember 2045. Ini merupakan titik penting dalam proses restrukturisasi utang OKAS, yang melibatkan pelepasan aset strategis.

Sebagai bagian integral dari perjanjian restrukturisasi ini, terdapat klausul transfer of share agreement yang krusial. Melalui klausul ini, OKAS secara resmi mengalihkan 100% kepemilikan sahamnya dalam Indotan Lombok Pte. Ltd. kepada Oliva Vera Dome Holding Ltd. Proses pengalihan ini merupakan bagian dari eksekusi konversi utang menjadi aset, menegaskan bahwa Ancora (OKAS) harus melepas kepemilikan bisnis yang secara implisit terkait dengan sektor pertambangan emas di Lombok.

Direktur Utama OKAS, Ratno Paskalis Hendrawan, dalam keterbukaan informasi pada Selasa (16/9/2025), mengonfirmasi bahwa, “Sehingga pada tanggal efektif berdasarkan ketentuan dalam transfer of share agreement tersebut, Oliva Vera Dome Holding Ltd adalah pemilik dari 100% saham dalam Indotan Lombok Pte. Ltd.” Baik Tranche A maupun sisa pokok Tranche B akan dikenakan bunga sebesar 3% per tahun. Bunga ini akan bertambah dan dikapitalisasi dari 1 Oktober 2025 hingga 31 Desember 2035, dan selanjutnya akan dibayar secara tahunan mulai tahun 2036 hingga tanggal jatuh tempo.

Ratno Paskalis Hendrawan lebih lanjut menjelaskan bahwa transaksi ini tidak akan memengaruhi kegiatan operasional PT Ancora Indonesia Resources Tbk. Dari perspektif hukum, transaksi ini juga tidak menimbulkan implikasi hukum dan telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara finansial, Indotan Lombok Pte. Ltd. sebelumnya belum memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan OKAS dan, setelah transaksi ini, tidak akan lagi dikonsolidasikan dalam laporan keuangan emiten.

Langkah restrukturisasi utang dan pengalihan aset ini diharapkan membawa dampak positif. “Transaksi ini juga berdampak positif karena mempercepat penyelesaian kewajiban utang, mendukung implementasi strategi keberlanjutan perusahaan, serta penguatan fokus pada pengembangan organik di kegiatan usaha penunjang sektor pertambangan dan energi,” pungkas Ratno. Ini menunjukkan komitmen OKAS untuk memperkuat fundamental perusahaan dan fokus pada lini bisnis intinya di masa mendatang.

Ringkasan

PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) menyelesaikan restrukturisasi utang US$ 19,33 juta, terdiri dari utang pokok US$ 8 juta (Tranche A) dan bunga US$ 11,33 juta (Tranche B). Tranche A jatuh tempo 31 Desember 2045, sementara US$ 6,5 juta dari Tranche B dilunasi dengan mengkonversi utang menjadi aset berupa pengalihan 100% saham OKAS di Indotan Lombok Pte. Ltd. kepada Oliva Vera Dome Holding Ltd. Sisa Tranche B akan dilunasi pada 2045.

Pengalihan saham Indotan Lombok merupakan bagian dari perjanjian restrukturisasi dan tidak memengaruhi kegiatan operasional OKAS. Transaksi ini dianggap positif karena mempercepat pelunasan utang, mendukung strategi keberlanjutan perusahaan, dan memfokuskan OKAS pada pengembangan organik di sektor penunjang pertambangan dan energi. Indotan Lombok sebelumnya berkontribusi sedikit terhadap pendapatan OKAS dan tidak akan lagi dikonsolidasikan dalam laporan keuangan emiten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *