Shoesmart.co.id Jakarta. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali menjadi sorotan investor dengan capaian kinerja finansial yang cemerlang pada semester I tahun 2025. Dengan rapor yang begitu memuaskan, pertanyaan besar pun muncul: apakah ini momen yang tepat untuk mengakumulasi saham blue chip tambang pelat merah ini?
Sebagai informasi bagi investor, saham blue chip merujuk pada emiten lapis satu yang memiliki rekam jejak teruji di pasar modal. Karakteristik utamanya meliputi kinerja fundamental yang solid, nilai kapitalisasi pasar yang masif—seringkali mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah—serta posisi yang strategis dalam indeks-indeks utama seperti LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam konteks ini, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), yang merupakan salah satu anggota indeks LQ45, baru saja merilis laporan keuangan yang menunjukkan performa yang memang layak disebut “blue chip.”
Emiten tambang milik negara ini sukses membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang luar biasa. Lonjakan kinerja ini tidak lepas dari strategi penjualan yang efektif serta peningkatan permintaan pada komoditas inti perusahaan, seperti logam mulia, nikel, dan bauksit.
Gaji & Tunjangan DPR Fantastis, Hasilnya Kerja 10 Bulan Pertama 0 UU
Dalam laporan keuangannya yang dipublikasikan di BEI, Antam berhasil mencetak penjualan fantastis senilai Rp 59,02 triliun pada semester I-2025. Pencapaian ini merepresentasikan kenaikan sebesar 154,51% secara tahunan (year-on-year/yoy), melesat jauh dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya tercatat Rp 23,19 triliun. Angka ini jelas menunjukkan geliat bisnis yang sangat agresif dari perusahaan.
Kenaikan penjualan yang masif ini didorong oleh kontribusi signifikan dari berbagai segmen bisnis utama Antam. Penjualan dari segmen logam mulia dan pemurnian memimpin dengan lonjakan 162,30% yoy, mencapai Rp 49,68 triliun. Diikuti oleh penjualan nikel yang naik 124,86% yoy menjadi Rp 7,87 triliun, dan bauksit beserta alumina yang juga mencatat pertumbuhan impresif 101,89% yoy menjadi Rp 1,46 triliun. Konsistensi pertumbuhan di semua lini menunjukkan fundamental bisnis yang kuat.
Inilah Daftar Musisi Gratiskan Royalti Musik, Tapi Aturan Royalti Bukanlah Per Lagu
Beban Meningkat, Namun Laba Melesat Tajam
Pertumbuhan penjualan yang signifikan memang turut diiringi dengan kenaikan beban pokok penjualan Antam sebesar 139,64% yoy menjadi Rp 50,78 triliun. Demikian pula, beban usaha juga mengalami peningkatan 42,86% yoy, mencapai Rp 2,10 triliun. Namun, kemampuan perusahaan dalam mengelola operasionalnya terbukti efektif.
Meskipun menghadapi lonjakan beban, laba usaha Antam justru meroket lebih dari 1.000%. Pada semester I-2025, laba usaha perusahaan tercatat sebesar Rp 6,14 triliun, jauh melampaui Rp 532,33 miliar pada periode yang sama tahun 2024. Puncak dari kinerja positif ini tercermin pada laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, yang melonjak 203,23% yoy menjadi Rp 4,70 triliun, dari sebelumnya Rp 1,55 triliun.
Kondisi keuangan Antam juga menunjukkan stabilitas. Per akhir Juni 2025, total aset Antam mencapai Rp 48,38 triliun. Struktur aset ini terdiri dari liabilitas sebesar Rp 14,67 triliun dan ekuitas yang kokoh senilai Rp 33,71 triliun, menandakan posisi finansial yang solid untuk menopang pertumbuhan lebih lanjut.
Prospek dan Rekomendasi Saham ANTM dari Analis
Melihat performa fundamental yang impresif ini, para analis pasar modal pun memberikan pandangannya terkait prospek saham ANTM. Achmad Yaki dari BCA Sekuritas mengamati bahwa saham ANTM sempat menguat 0,68% secara harian, ditutup pada level Rp 2.980 per saham pada perdagangan Kamis (28/8/2025). Analisis teknikalnya menunjukkan kemunculan hammer candle dengan indikator RSI yang menguat, serta MACD & Stochastic yang bergerak naik, meskipun volume perdagangan terpantau menurun. Berdasarkan hal tersebut, Achmad merekomendasikan trading buy untuk saham ANTM, dengan level support di Rp 2.900.
Senada dengan pandangan positif tersebut, Ryan Winipta dan Reggie Parengkuan dari Indo Premier Sekuritas, dalam riset mereka tertanggal 31 Juli 2025, juga memberikan rekomendasi beli saham ANTM. Keduanya bahkan menetapkan target harga yang cukup ambisius untuk saham ANTM, yakni Rp 3.900, mengindikasikan potensi apresiasi yang signifikan dari harga saat ini.