Shoesmart.co.id , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan hari ini, Kamis (28/8/2025), dengan performa cemerlang, berhasil menguat dan mendekati level psikologis 8.000. Kenaikan indeks saham ini ditopang oleh performa apik sejumlah saham berkapitalisasi pasar besar atau big caps seperti ASII, DSSA, TLKM, dan BBNI.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 09.02 WIB, IHSG tercatat melonjak 0,43% atau setara 34,12 poin, menempatkannya pada posisi 7.970,29. Sepanjang awal perdagangan, IHSG bergerak dinamis, sempat menyentuh level terendah di 7.941,93 sebelum mencapai titik tertingginya pada 7.972,12. Aktivitas pasar hari ini menunjukkan sentimen positif dengan 287 saham menguat, sementara 130 saham terkoreksi, dan 193 saham lainnya stagnan. Total kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp14.439 triliun, mencerminkan besarnya nilai transaksi di pasar modal Indonesia.
: IHSG Diproyeksi Sideways Jelang Demo Buruh Hari Ini (28/8), Cek Saham PGAS, MBMA, hingga TLKM
Sejumlah saham unggulan atau big caps yang menjadi pendorong utama penguatan IHSG antara lain PT Astra International Tbk. (ASII) yang melesat 1,82% menjadi Rp5.600 per saham. Tak kalah impresif, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 1,53% dan ditutup pada harga Rp96.450 per saham. Emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) turut berkontribusi, di antaranya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang naik 0,95% ke level Rp3.200, serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan pertumbuhan sebesar 0,67% mencapai Rp4.480 per saham.
: : IHSG Diperkirakan Bergerak Terbatas, Cermati Saham HRUM, BRPT hingga ANTM
Kendati demikian, tidak semua saham berkapitalisasi besar berhasil mencatatkan penguatan. Beberapa di antaranya mengalami tekanan jual, seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang mencatatkan penurunan 2,55% menjadi Rp9.550 per saham. Demikian pula dengan saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang terkoreksi tipis 0,33% menuju Rp15.050 per saham.
Di luar kelompok big caps, daftar top gainers hari ini diisi oleh PT OBM Drilchem Tbk. (OBMD) yang memimpin dengan lonjakan 24,80% ke Rp312, disusul oleh PT Ketrosden Triasmitra Tbk. (KETR) yang meningkat 24,39% menuju Rp510. Sementara itu, jajaran top losers dipimpin oleh PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) yang anjlok 6,08% menjadi Rp139, serta PT Lenox Pasifik Investama Tbk. (LPPS) yang kembali melemah 5,32%.
Menanggapi pergerakan pasar, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menjelaskan bahwa secara teknikal, indikator MACD menunjukkan death cross dan Stochastic RSI berada di area pivot. Hal ini mengindikasikan bahwa pergerakan IHSG cenderung terbatas dan berpotensi bergerak mendatar atau sideways. “Diperkirakan IHSG masih akan cenderung bergerak sideways pada kisaran 7.850 hingga 7.970,” ungkapnya dalam publikasi riset harian, Kamis (28/8/2025).
Lebih lanjut, Phintraco Sekuritas memproyeksikan bahwa IHSG hari ini akan bergerak dengan level support di 7.800 dan resistance di 7.970, dengan titik pivot di 7.950. Proyeksi ini menunjukkan adanya ruang manuver yang terbatas bagi indeks saham untuk menembus level psikologis 8.000 dalam waktu dekat.
Dari sisi makroekonomi, perhatian investor saat ini terfokus pada rilis data Economic Sentiment Zona Euro Agustus, yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan tipis menjadi 96 dari 95,8 pada Juli. Selain itu, dari Amerika Serikat, data pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025 diproyeksikan tumbuh 3,1% secara kuartalan (QoQ), menunjukkan perbaikan signifikan dari kontraksi 0,5% QoQ pada kuartal pertama. Perkembangan ekonomi global ini turut menjadi pertimbangan penting bagi investor dalam mengambil keputusan.
Untuk sesi perdagangan hari ini, rekomendasi saham pilihan yang dapat dicermati mencakup PT Harum Energy Tbk. (HRUM), PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA).
__________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.