Shoesmart.co.id, JAKARTA – Saham emiten energi dan migas, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dan PT Petrosea Tbk. (PTRO), kian menarik perhatian investor. Kenaikan harga saham keduanya dipicu oleh antisipasi pasar terhadap agresifnya ekspansi bisnis yang dilakukan oleh masing-masing perseroan.
Berdasarkan data dari Bloomberg, kinerja saham MEDC terpantau menguat 0,38% menjadi Rp1.315 per lembar pada Rabu (24/9/2025) pukul 10.14 WIB. Sementara itu, saham PTRO menunjukkan kenaikan yang lebih signifikan, melesat 7,69% ke level Rp6.650 per lembar pada waktu yang sama. Sentimen positif ini tidak hanya terasa pada kedua emiten tersebut, melainkan juga pada indeks saham energi atau IDXEnergy yang telah menjadi salah satu sektor paling bergeliat sepanjang tahun ini. Hingga 23 September 2025, kinerja IDXEnergy telah menguat 26,30%, jauh melampaui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melaju 13,56% secara year-to-date (ytd).
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada, menganalisis bahwa lonjakan saham emiten energi tidak terlepas dari optimisme investor yang menantikan realisasi hasil ekspansi bisnis di sektor minyak dan gas (migas). “Artinya, sepanjang masih ada sentimen positif tersebut, pelaku pasar akan cenderung melakukan aksi beli, sehingga harga saham akan terus meningkat dan berimbas pada peningkatan indeks acuannya,” jelas Reza kepada Bisnis, baru-baru ini.
PT Petrosea Tbk. (PTRO) sendiri telah menunjukkan langkah konkret dalam strateginya. Belum lama ini, perseroan menandatangani non-binding term sheet sebagai bagian dari rencana pengambilalihan mayoritas kepemilikan di Scan-Bilt Pte Ltd. (SBPL). Perusahaan asal Singapura ini memiliki spesialisasi di bidang plant civil engineering construction serta maintenance work untuk industri pengolahan kimia dan migas onshore. Selain itu, emiten afiliasi Prajogo Pangestu tersebut juga telah mengakuisisi Grup Hafar, sebuah grup perusahaan berbasis di Indonesia yang bergerak di bidang Engineering, Procurement, Construction & Installation (EPCI) serta layanan pelayaran untuk mendukung industri migas lepas pantai (offshore).
Tak mau ketinggalan, emiten migas yang terafiliasi dengan Keluarga Panigoro, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), juga aktif memperkuat portofolio asetnya. Perusahaan ini menambah kepemilikan di Sumatra Selatan dengan mengakuisisi 45% hak partisipasi sekaligus menjadi operator pada PSC Sakakemang, serta 80% hak partisipasi dan posisi operator pada aset South Sakakemang yang direalisasikan pada tahun 2024.
Reza Priyambada menekankan bahwa berbagai langkah ekspansi ini bertujuan untuk meningkatkan diversifikasi bisnis, yang pada akhirnya dapat menambah nilai fundamental perusahaan. Menurutnya, hal ini jelas menciptakan harapan di kalangan pelaku pasar bahwa realisasi ekspansi tersebut akan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang.
Antusiasme terhadap ekspansi dua emiten energi raksasa ini juga menarik perhatian signifikan dari investor asing. Sejalan dengan penguatan harga saham, pada perdagangan awal pekan ini (Senin, 22/9/2025), PTRO mencatat net buy asing sebesar Rp49,58 miliar, diikuti oleh ENRG dengan Rp23,22 miliar, serta MEDC yang meraih net buy asing sebesar Rp4,58 miliar. Secara keseluruhan, total net buy ketiga emiten energi tersebut menyumbang 15,74% dari total net buy IHSG yang mencapai Rp491,53 miliar pada hari yang sama, menunjukkan daya tarik yang kuat di pasar.
“Pelaku pasar ini secara cermat melihat prospek ke depannya. Oleh karena itu, mereka tertarik untuk masuk ke saham-saham tersebut dengan harapan bahwa seiring dengan peningkatan nilai perusahaan dan kinerja yang positif, nilai sahamnya pun akan turut terkerek naik,” pungkas Reza.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.