Bank Mandiri siap genjot penyaluran kredit produktif menyusul penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen. Ini merupakan pemangkasan kelima sepanjang tahun 2025, menunjukkan komitmen BI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pelonggaran moneter yang agresif.
Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, menyatakan bahwa langkah BI ini dinilai sangat akomodatif dan sejalan dengan upaya pemerintah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional. “Penurunan suku bunga acuan diharapkan memperkuat transmisi likuiditas ke sektor perbankan dan perekonomian riil, sambil tetap menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar,” ujar Ashidiq dalam keterangan resmi yang diterima Republika pada Kamis (18/9/2025).
Bank Mandiri memastikan telah menyesuaikan bunga kredit berbasis reference rate seiring dengan penurunan BI Rate. Namun, Ashidiq menambahkan bahwa efektivitas transmisi suku bunga ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni likuiditas industri, struktur biaya dana, dan strategi komunikasi yang diterapkan kepada nasabah. “Penyesuaian suku bunga kredit pada portofolio berbasis reference rate telah dilakukan sesuai tren penurunan BI Rate,” tegasnya.
Sejalan dengan kebijakan BI, Bank Mandiri berkomitmen mendukung percepatan penurunan suku bunga kredit secara sehat dan terukur, dengan fokus utama pada pembiayaan sektor produktif dan strategis. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah untuk memperkuat daya saing ekonomi domestik.
Bank Mandiri juga akan memanfaatkan platform digital seperti Livin’ by Mandiri, Kopra by Mandiri, dan Livin’ Merchant untuk memperluas akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat dan pelaku usaha. Inovasi digital ini diharapkan dapat mengoperasikan peran intermediasi perbankan secara lebih optimal.
Bank Mandiri berharap penurunan suku bunga ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan, tetapi juga menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Ringkasan
Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak lima kali di tahun 2025, menjadi 4,75 persen. Langkah ini bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pelonggaran moneter. Bank Mandiri merespon dengan menyesuaikan bunga kredit berbasis reference rate dan berkomitmen untuk menggenjot penyaluran kredit produktif.
Penyesuaian suku bunga kredit di Bank Mandiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk likuiditas, struktur biaya dana, dan strategi komunikasi. Bank Mandiri juga akan memanfaatkan platform digital untuk memperluas akses keuangan dan mendukung percepatan penurunan suku bunga kredit secara sehat, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memperkuat daya saing ekonomi domestik dan menciptakan lapangan kerja.