JAKARTA. Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mengakhiri sesi perdagangan pada hari Rabu (6/8) dengan pergerakan di zona merah, menandai adanya tekanan jual yang signifikan.
Mengacu pada data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBNI menuntaskan perdagangan dengan harga penutupan Rp4.100 per saham. Angka ini menunjukkan pelemahan signifikan sebesar 2,84% atau setara dengan penurunan Rp120, jika dibandingkan dengan harga penutupan sehari sebelumnya yang berada di level Rp4.220.
Pergerakan Harga Saham BBNI Sepanjang Hari
Mengawali sesi perdagangan, saham BBNI dibuka stagnan di harga penutupan hari sebelumnya, yaitu Rp4.220 per saham. Namun, fluktuasi cukup terasa sepanjang hari. Saham bank berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini sempat mencapai titik tertinggi harian di Rp4.230, sebelum akhirnya melorot dan menyentuh level terendah di Rp4.100. Dominasi tekanan jual yang kuat di pasar menyebabkan harga saham BBNI tak mampu bangkit, dan harus bertahan di titik terendah tersebut hingga lonceng penutupan bursa berbunyi.
Secara keseluruhan, aktivitas perdagangan saham BBNI pada hari tersebut mencatatkan total nilai transaksi yang substansial, mencapai Rp115,50 miliar. Bersamaan dengan itu, volume saham yang berpindah tangan juga cukup besar, yakni sebanyak 279.686 lot.
BNI Optimistis Capai Target Penjualan SBR014 Sebesar Rp 800 Miliar
Ringkasan
Saham BBNI ditutup melemah 2,84% pada hari Rabu (6/8), dengan harga penutupan Rp4.100 per saham. Tekanan jual yang kuat menyebabkan saham BBNI menyentuh titik terendah hariannya di Rp4.100 dan bertahan hingga penutupan.
Total nilai transaksi saham BBNI mencapai Rp115,50 miliar dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 279.686 lot. Saham BBNI sempat dibuka stagnan di Rp4.220 dan mencapai titik tertinggi harian Rp4.230 sebelum mengalami penurunan.