Alibaba & Nvidia Kolaborasi: Saham Terbang 10%! [Analisis Lengkap]

Shoesmart.co.id – Raksasa teknologi Tiongkok, Alibaba, mengambil langkah strategis besar dengan mengumumkan kemitraan krusial bersama produsen chip terkemuka dunia, Nvidia, pada hari Rabu lalu. Pengumuman ini beriringan dengan rencana ambisius Alibaba untuk memperluas jaringan pusat data globalnya secara signifikan dan memperkenalkan serangkaian produk kecerdasan buatan (AI) inovatif. Langkah berani ini secara tegas menempatkan pengembangan AI sebagai prioritas bisnis inti Alibaba, bersanding dengan dominasi mereka di sektor e-commerce tradisional.

Dikutip dari laporan Reuters, respons pasar terhadap berita ini sangat antusias. Saham Alibaba di bursa Hong Kong melonjak hampir 10 persen, mencapai level tertinggi dalam empat tahun terakhir pada hari yang sama. Euforia serupa juga terlihat pada saham Alibaba yang diperdagangkan di AS, menunjukkan keyakinan investor yang kuat terhadap komitmen perusahaan pada AI di tengah ketatnya persaingan dengan pemain domestik seperti DeepSeek dan Tencent.

CEO Alibaba, Eddie Wu, dalam konferensi Apsara tahunan perusahaan pada hari Rabu, mengungkapkan pandangan optimistisnya. “Kecepatan perkembangan industri AI telah jauh melampaui ekspektasi kami, dan permintaan industri terhadap infrastruktur AI juga jauh melampaui ekspektasi kami,” tegas Wu. Ia juga mengisyaratkan adanya peningkatan pengeluaran lebih lanjut untuk AI, meskipun tanpa merinci angka pastinya. Sebelumnya, pada awal tahun ini, Alibaba telah menggariskan rencana investasi fantastis sebesar 380 miliar yuan, atau sekitar 53 miliar dolar AS, yang dialokasikan khusus untuk pengembangan infrastruktur terkait AI dalam tiga tahun ke depan.

Dalam konferensi tersebut, Alibaba merinci bentuk kolaborasinya dengan Nvidia yang akan difokuskan pada pengembangan kapabilitas AI fisik. Ini mencakup area krusial seperti sintesis data, pelatihan model canggih, simulasi lingkungan yang kompleks, hingga pengujian validasi yang ketat. Di samping itu, Alibaba juga mengumumkan ekspansi jaringan pusat datanya dengan membuka fasilitas pertama di Brasil, Prancis, dan Belanda. Ambisi ini akan berlanjut dengan penambahan pusat data baru di Meksiko, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan Dubai pada tahun mendatang, menunjukkan jangkauan global yang semakin meluas.

Ekspansi masif ini akan semakin memperkokoh posisi Alibaba dengan memperluas jaringannya menjadi total 91 pusat data yang tersebar di 29 wilayah global. Menariknya, hingga kini belum ada informasi resmi mengenai apakah pusat data terbaru ini akan memanfaatkan chip canggih besutan Nvidia. Menanggapi perkembangan ini, Lian Jye Su, Kepala Analis di perusahaan riset teknologi Omdia, berkomentar, “Konferensi Apsara Alibaba 2025 dengan jelas menunjukkan hasil kuat dari investasi AI yang telah dilakukan selama bertahun-tahun.”

Su lebih lanjut menegaskan bahwa investasi strategis di pusat data luar negeri akan menjadi kunci bagi Alibaba untuk memperluas pengaruhnya yang signifikan di antara komunitas pengembang AI internasional serta para pengguna korporat. Pengumuman ekspansi dan kemitraan penting dengan Nvidia ini hadir hanya berselang beberapa hari setelah Nvidia sendiri mengumumkan kesepakatan monumental untuk berinvestasi hingga 100 miliar dolar AS di OpenAI, sekaligus menjadi pemasok utama chip pusat data mereka.

Tak hanya itu, Alibaba turut meluncurkan large language model (LLM) AI terbarunya, Qwen3-Max, yang diklaim sangat revolusioner. Zhou Jingren, Kepala Teknologi Alibaba Cloud, menjelaskan bahwa model ini dibekali dengan lebih dari 1 triliun parameter dan menunjukkan kekuatan luar biasa dalam pembuatan kode serta kemampuan agen otonom. Kemampuan agen otonom ini memungkinkan sistem AI untuk beroperasi dengan minim instruksi manusia, bahkan mampu mengambil keputusan dan tindakan secara mandiri, membuka potensi aplikasi yang lebih luas dan efisien.

Alibaba juga menyoroti hasil tolok ukur pihak ketiga, seperti Tau2-Bench, yang mengindikasikan bahwa Qwen3-Max berhasil mengungguli produk kompetitor ternama, termasuk Claude dari Anthropic dan DeepSeek-V3.1, dalam metrik-metrik tertentu. Bersamaan dengan LLM unggulan tersebut, Alibaba juga memperkenalkan produk AI inovatif lainnya, Qwen3-Omni. Ini adalah sistem multimodal dan imersif yang dirancang khusus untuk aplikasi di dunia realitas virtual dan tertambah (VR/AR), seperti kacamata pintar dan kokpit cerdas, menjanjikan pengalaman pengguna yang lebih mendalam dan interaktif.

Perkembangan pesat ini selaras dengan laporan keuangan kuartalan Alibaba bulan lalu, yang menunjukkan hasil memuaskan. Bisnis cloud-nya menjadi pendorong utama, dengan pendapatan melonjak 26 persen, sebuah indikasi jelas akan kemajuan signifikan perusahaan dalam memonetisasi layanan dan inovasi di bidang kecerdasan buatan.

Ringkasan

Alibaba mengumumkan kemitraan strategis dengan Nvidia untuk memperluas jaringan pusat data global dan mengembangkan produk kecerdasan buatan (AI). Pengumuman ini disambut antusias pasar, dengan saham Alibaba melonjak hampir 10% di bursa Hong Kong. Alibaba berencana investasi besar-besaran untuk infrastruktur AI dan telah meluncurkan large language model (LLM) baru, Qwen3-Max.

Kolaborasi dengan Nvidia akan fokus pada pengembangan kapabilitas AI fisik, termasuk sintesis data dan pelatihan model canggih. Alibaba juga mengumumkan ekspansi pusat data ke beberapa negara, menambah total menjadi 91 pusat data di 29 wilayah. Selain Qwen3-Max, Alibaba juga meluncurkan Qwen3-Omni, sebuah sistem multimodal untuk aplikasi VR/AR.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *